Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Superordo: Osteoglossomorpha
Ordo: Ichthyodectiformes
Famili: Ichthyodectidae
Subfamili: Ichthyodectinae
Genus: Xiphactinus
Spesies:
- X. audax
- X. vetus
Masa hidup: Periode Kapur akhir (110-70 juta tahun lalu)
Lokasi: Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Venezuela, dan Australia
Ukuran: 4,5-6 m (panjang)
Arti nama: "Sirip pedang"
Xiphactinus adalah sejenis ikan bertulang keras purba yang hidup pada Periode Kapur akhir.
Xiphactinus termasuk dalam ordo Ichthyodectiformes, yakni sekelompok
ikan bersirip kipas yang telah punah dan hidup sepanjang Periode Jura
akhir hingga Periode Kapur akhir.
Dengan panjang mampu mencapai 6 meter, Xiphactinus merupakan jenis ikan bertulang keras terbesar yang pernah hidup.
Fosilnya pertama kali ditemukan pada 1850an di wilayah Kansas, yang
merupakan lingkungan laut dangkal yang disebut dengan Lautan Dalam Barat
(Western Interior Seaway) yang memisahkan Amerika Utara menjadi dua
benua bernama Laramidia (barat) dan Appalachia (timur).
Setelah
itu, berpuluh-puluh fosil Xiphactinus ditemukan di berbagai wilayah
yang berbeda, seperti Alabama dan Georgia (AS), Spanyol, Australia,
Kanada, hingga Venezuela di Amerika Selatan.
Ada dua spesies
yang diketahui. Yang paling terkenal adalah X. audax yang kebanyakan
fosilnya ditemukan di Amerika Utara. Spesies kedua adalah X. vetus yang
diketahui dari sebuah tengkorak yang ditemukan di wilayah Sachov di
Republik Ceko, Eropa pada tahun 2002.
Dengan tampang layaknya
ikan tarpon raksasa bertaring, Xiphactinus merupakan seekor predator
laut yang ganas. Puluhan spesimen fosil Xiphactinus ditemukan dalam
keadaan sedang memangsa hewan lain. Seperti pada spesimen yang ditemukan
oleh George F. Sternberg yang berupa fosil seekor Xiphactinus sepanjang
4 meter yang ditemukan beserta sejenis ikan ichthyodectidae lain
(Gllicus) yang berukuran 1,8 meter di dalam perutnya.
Walaupun
begitu, banyak juga spesimen fosil Xiphactinus yang ditemukan dalam
keadaan sedang dimangsa predator laut lain seperti hiu raksasa atau
mosasauria.
Salah satu habitat utama Xiphactinus terletak di
wilayah Lautan Dalam Barat, dimana tempat tersebut juga merupakan rumah
bagi beragam jenis penghuni laut raksasa kala itu. Sebut saja
plesiosauria berleher panjang (Elasmosaurus) dan berleher pendek
(Dolicorhynchops), kadal laut raksasa (Mosasaurus, Tylosaurus,
Globidens, Prognathodon), penyu laut (Archelon, Protostega), hiu ginsu
(Cretoxyrhina), hiu gagak (Squalicorax), serta beberapa jenis ikan
ichthyodectidae lain (Gillicus, Ichthyodectes). Ada juga beberapa jenis
ammonit, kerang raksasa (Inoceramus), dan sejenis burung air purba
(Hesperornis). Langitnya dikuasai oleh pterosauria raksasa (Pteranodon,
Nyctosaurus) dan burung penerbang awal (Ichthyornis).
Xiphactinus beserta seluruh jenis ikan ichthyodectidae lain mengalami
kepunahan pada akhir Periode Kapur (66 juta tahun lalu), yang juga
memusnahkan sebagian besar reptilia laut (plesiosauria, mosasauria,
penyu protostegidae), serta seluruh jenis dinosaurus dan pterosauria.
Kepunahan massal ini merupakan salah satu kepunahan massal terbesar yang
pernah terjadi dan paling terkenal (75% spesies makhluk hidup di Bumi
mengalami kepunahan). Banyak yang setuju bahwa kejadian ini diakibatkan
oleh sebuah hantaman meteor raksasa dari luar angkasa.
Sumber
https://www.facebook.com/infohewanprasejarah/posts/1561421837464181:0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar