Senin, 06 April 2015

Tamisiocaris

Kerajaan: Animalia
Filum: Euarthropoda (?)
Stem-group: Arthropoda
Kelas: Dinocaridida
Ordo: Radiodonta
Klad: Anomalocarida
Famili: Cetiocaridae (Vinther dkk. 2014)
Genus: Tamisiocaris (Daley & Peel, 2010)
Spesies: T. borealis

Masa hidup: Periode Kambrium (± 520 juta tahun lalu)
Lokasi: Sirius Passet, Greenland
Ukuran: 50-70 cm (panjang)
Arti nama: "Udang penyaring"

Tamisiocaris borealis ("Udang penyaring dari utara") adalah sejenis anomalocarida yang hidup di lautan Greenland sekitar 520 juta tahun lalu. Satu hal yang unik adalah, Tamisiocaris merupakan seekor pemakan plankton! Tidak seperti anomalocarida lainnya yang notabene merupakan predator (seperti Anomalocaris atau Opabinia).

Makhluk ini adalah spesies pertama yang dimasukkan ke dalam satu famili baru dari Anomalocarida, yaitu Cetiocaridae ("keluarga udang paus"). Famili ini dinamakan berdasarkan sebuah kelompok fiksi dari anomalocarida yang bernama "Ceticaridae" yang diciptakan oleh John Meszaros (dikenal dengan nama "NocturnalSea" di situs Deviantart) dan ditampilkan dalam buku paleoart spekulatif bernama "All Your Yesterdays".

Semua anggota Cetiocarida merupakan pemakan plankton seperti halnya hiu Basking dan paus balin modern. Seperti anomalocarida lain, mereka memiliki "lengan pencengkram" yang berubah fungsi menjadi saringan.

Tamisiocaris menggunakan kedua "lengan pencengkram" miliknya yang diselimuti banyak saringan untuk menangkap plankton dan makhluk bersel satu lain yang berukuran sekitar 1 mm atau kurang.

Dengan panjang mampu mencapai 70 cm, Tamisiocaris merupakan salah satu jenis anomalocarida terbesar bersama dengan Anomalocaris (1-2 m), Peytoia (60 cm), dan Hurdia (20 cm).



Sumber : https://www.facebook.com/infohewanprasejarah/photos/a.1452838878322478.1073741833.1421899418083091/1535838163355882/?type=3&theater
Anomalocaris

Kerajaan: Animalia
Stem-group: Arthropoda
Class: Dinocaridida
Order: Radiodonta
Family: Anomalocarididae
Genus: Anomalocaris Whiteaves 1892
Spesies:
- A. briggsi
- A. canadensis Whiteaves 1892
- A. pennsylvanica Resser, 1929 smile emotikon A. canadensis?)
- A. saron Hou, Bergström & Ahlberg, 1995
Synonim (Defunct species):
- A. lineata Resser & Howell, 1938
- A. nathorsti (Walcott 1911)

Anomalocaris ("udang abnormal/aneh") adalah sebuah genus dari anomalocaridid yang telah punah, hewan yang dianggap terkait erat dengan arthropoda leluhurnya.

Fosil pertama Anomalocaris ditemukan di Ogygopsis Shale oleh Joseph Frederick Whiteaves, dan kemudian lebih banyak lagi fosil yang ditemukan oleh Charles Doolittle Walcott ditempat yang terkenal yaitu diBurgess Shale.

Awalnya beberapa bagian fosil ditemukan secara terpisah (mulut, capit/alat untuk membantu saat memakan, dan ekor) yang kemudian dianggap sebagai tiga makhluk yang terpisah, kesalahpahaman ini telah dikoreksi kembali oleh Harry B. Whittington dan Derek Briggs dalam artikel jurnal tahun 1985.

(Anatomy)

- Anomalocaris diperkirakan adalah pemangsa. Ia mendorong diri melalui air dengan lobus fleksibel bergelombang di sisi tubuhnya.

Setiap lobus miring di bawah posterior, dan saling tumpang tindih satu sama lain yang memungkinkan lobus pada setiap sisi tubuh mungkin bertindak sebagai "sirip", yang memberikan kefisiensian saat berenang.

model konstruksi yang dikendalikan remote control menunjukkan bahwa model ini berenang secara intrinsik dan stabil, yang berarti bahwa Anomalocaris tidak membutuhkan otak yang kompleks untuk mengelola keseimbangan saat berenang.

lobus terbesar berada dibagian ketiga dan kelima dan mengecil sampai ke arah ekor; ia setidaknya memiliki total 11 lobus, Sulit untuk membedakan lobus yang berada didekat ekor, dan sehingga memperkirakan perhitungan yang akurat sangat sulit.

Anomalocaris memiliki kepala besar, sepasang capit besar, mata majemuk yang terdiri dari sekitar 16.000 lensa, dan mulut seperti disk, Mulut terdiri dari 32 pelat yang salin tumpang tindih, 4 yang besar dan 28 yang kecil, menyerupai cincin nanas dengan pusat yang digantikan oleh serangkaian gigi bergerigi, Mulut terbatasi untuk menghancurkan suatu mangsa, gigi yang bergirigi berada sampai di dinding kerongkongan.

Dua 'lengan/capit' besar (yang panjangnya 7 inci) dengan duri seperti paku yang strategis berada di
depan mulut.

Ekornya besar dan berbentuk kipas, dan bersama dengan undulations dari lobus, yang mungkin digunakan untuk mendorong dirinya di perairan kambrium.

Stacked lamella dari apa yang mungkin insangnya melekat pada bagian atas masing-masing lobus. Untuk waktu di mana ia tinggal, Anomalocaris adalah makhluk yang benar-benar raksasa pada zamannya, yang dapat mencapai panjang hingga 2 meter.

(Penemuan)

Anomalocaris sering salah diidentifikasi beberapa kali,
sebagian karena struktur bagian tubuh terdiri dari campuran mineralisasi dan unmineralized; mulut dan capit/lengan itu jauh lebih sulit diidentifikasi dari pada tubuhnya.

Namanya berasal dari deskripsi 'lengan'nya yang terpisah, dan dijelaskan oleh Joseph Frederick Whiteaves pada tahun 1892 sebagai makhluk crustacea yang terpisah, karena kemiripan ekornya dengan ekor lobster atau udang.

fosil mulut anomalocarid pertama ditemukan oleh Charles Doolittle Walcott, yang mengira itu adalah milik dari ubur-ubur dan ditempatkan dalam genus Peytoia. Walcott juga menemukan kedua capit/lengan tetapi tidak menyadari kemiripannya dengan yang ditemukan oleh Whiteaves 'dan diidentifikasi sebagai capit/lengan dan ekor merupakan milik Sidneyia.

Tubuh ditemukan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai spons dalam genus Laggania; mulut ditemukan dengan tubuh lengkap, tetapi ditafsirkan oleh penemunya Simon Conway Morris sebagai Peytoia yang terkait kebetulan secara menetap dan telah terawetkan dengan Laggania. Kemudian, sambil membersihkan fosil dan apa yang dia pikir adalah spesimen yang tidak terkait, Harry B. Whittington menghapus lapisan batu dan menemukan lengan yang terhubung dan dianggap sebagai ekor udang dan mulut dianggap sebagai ubur-ubur.

Whittington menghubungkan dua spesies, tapi butuh beberapa tahun lagi bagi para peneliti untuk menyadari bahwa itu terus disandingkan Peytoia,
Laggania dan lengan benar-benar merupakan satu makhluk tunggal yang besar.

Karena Peytoia diberi nama pertama, menjadi nama yang
benar untuk seluruh hewan. Lengan asli, dan bagaimanapun berasal dari spesies yang lebih besar yang berbeda dari Peytoia dan "Laggania", yang akhirnya mempertahankan nama Anomalocaris.

Stephen Jay Gould mengutip Anomalocaris sebagai salah satu spesies punah yang dia yakini menjadi bukti salah satu dari yang jauh lebih beragam dari filum yang ada di Zaman Kambrium (dibahas dalam bukunya Wonderful Life), kesimpulan ini dibantah oleh ahli paleontologi lainnya.

Pada tahun 2011, 6 fosil mata majemuk yang berusia dari periode Kambrium (515 juta tahun yang lalu) ditemukan dari penggalian arkeologi di Emu Bay diKangaroo Island, Australia. Mata yang berhasil ditemukan pertama kali adalah milik Anomalocaris, dan membuktikan bahwa Anomalocaris memang arthropoda seperti yang telah diduga. Temuan juga menunjukkan bahwa mata anomalocaris canggih yang mampu "memberitahu teman atau musuh dan mendeteksi fitur lingkungan" yang berevolusi sangat awal, sebelum evolusi kaki bersendi atau exoskeletons yang mengeras. Mata 30 kali lebih kuat dibandingkan dengan trilobita, dan mata yang paling canggih dari setiap spesies kontemporer. Dengan 30.000 lensa, resolusi lebar mata 3 cm (1,2 in) yang telah mengalahkan capung modern, yang hanya memiliki 28.000 lensa di setiap mata.

(Ekologi)

- Anomalocaris memiliki distribusi kosmopolitan di laut Kambrium, dan telah ditemukan dari awal deposito pertengahan Cambrian dari Kanada, Cina, Utah dan Australia, dan beberapa telah diberi nama.

Pandangan lama menyatakan bahwa Anomalocaris memakan hewan bertubuh keras, termasuk trilobita. Sementara kelenjar di pertengahan ususnya sangat menyarankan gaya hidup sebagai predator, kemampuannya untuk menembus cangkang mineral telah ada dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa fosil trilobita dari Cambrian telah ditemukan dengan tanda "gigitan" berbentuk bulat atau huruf W, yang diidentifikasi sebagai bekas gigitan dari mulut Anomalocaris.

salah satu spesies yang paling banyak, yaitu A. canadensis, mungkin telah mampu makan organisme keras skeletonized; spesies lain mungkin memangsa hewan bertubuh lunak.

Bukti kuat bahwa Anomalocaris memakan trilobita karna adanya fosil kotoran, yang berisi komponen dari trilobite dan begitu besar bahwa anomalocarids adalah satu-satunya organisme yang diketahui dari periode yang cukup besar.

Namun, karena Anomalocaris tidak memiliki jaringan mineralisasi, tampaknya tidak mungkin bahwa ia mampu menembus cangkang keras trilobita, Sebaliknya, koprolit mungkin telah diproduksi oleh organisme yang berbeda, seperti trilobite.

Salah satu kemungkinan adalah bahwa anomalocaridids Memakan dengan meraih salah satu ujung mangsanya di rahang mereka saat menggunakan pelengkap lengan mereka dan mebolak-baliknya. Ini menghasilkan tekanan yang mengeksploitasi kelemahan arthropoda kutikula, menyebabkan exoskeleton pecah dan memungkinkan predator memakan jeroannya/isinya.

Perilaku ini diperkirakan telah memberikan tekanan evolusi untuk trilobita yang dapat menggulung tubuhnya, untuk menghindari tertekuk sampai mereka tersentak.

Namun, kurangnya keausan pada mulut anomalocarid menunjukkan mereka tidak ada ke dalam kontak
teratur dengan mineralisasi kerang trilobite. Pemodelan komputer dari mulut Anomalocaris menunjukan mereka pada kenyataannya lebih cocok untuk mengisap mangsa yang lebih kecil, organisme bertubuh lunak (dan tidak mungkin bertanggung jawab untuk banyak deformasi dari trilobite).

Bagian mulut dari Anomalocaris sebenarnya tidak tetraradial seperti Peytoia, tetapi memiliki tiga sumbu utama dan lubang pusat kecil; sehingga spesies
ini mungkin makan dengan menyedot benda-benda kecil daripada menggigit organisme bertubuh keras.

------

dari pernyataan diatas sungguh membingungkan bagaimana tata cara makan memakan dari anomalocaris ya mber..


Sumber :https://www.facebook.com/infohewanprasejarah/photos/a.1452838878322478.1073741833.1421899418083091/1453984174874615/?type=3&theater

Kali ini mimin mau bahas salah satu Anomalocardid terbesar didunia dan mengalahkan anomalocaris pacman emotikon semoga bermanfaat ! wink emotikon

---

Aegirocassis

Kerajaan: Animalia
Stem-grup: Arthropoda
Kelas: Dinocaridida
Ordo: Radiodonta
Klad: Hurdiidae
Genus: Aegirocassis (Van Roy, Daley, dan Briggs, 2015)
Spesies: Aegirocassis benmoulae (Van Roy, Daley, & Briggs, 2015)

Masa Hidup: Periode Ordovisium Awal (480 juta tahun yang lalu)
Arti Nama: "Helm milik Aegir"
Ukuran: 2 meter (panjang)
Lokasi: Maroko

Aegirocassis adalah genus dari arthropoda anomalocarid dari klad Hurdiidae (klad anomalocardidan yang mencangkup beberapa genus yang mampu bertahan hidup lebih lama, dari periode kambrium hingga devonian) yang telah punah yang hidup pada periode awal ordovisium sekitar 480 juta tahun yang lalu.

Aegirocassis hanya memiliki 1 spesies yang saat ini telah diakui, yaitu Aegirocassis benmoulae yang ditemukan di Fezouata biota, diMaroko, nama spesies "Benmoulae" diberikan untuk menghormati Mohamed Ben Moula (kolektor fosil yang menemukan Agirocassis dan memberitahukannya ke paleontolog profesional, Peter Van Roy, di Universitas Ghent di Belgia).

Aegirocassis merupakan satu satunya anomalocardid filter-feeder berukuran raksasa yang pernah ditemukan sampai saat ini, dan juga Van Roy menganggap Aegirocassis telah berevolusi dari anomalocarid awal yang merupakan predator. Dan Aegirocassis belouminae merupakan predator terbesar pada masanya karna memiliki panjang 2 meter mengalahkan anomalocaris yang hanya memiliki panjang 1 meter.

Fosil dari Aegirocassis ditemukan dengan keadaan sangat baik, dimana fosil tersebut menampilkan bentuk aegriocassis secara 3 dimensi, berbeda dengan fosil anomalocardid kebanyakan dimana fosilnya memiliki tampilan 2 dimensi (rata dengan batuan / tanah).

---

What do you think?
Sumber : https://www.facebook.com/infohewanprasejarah/photos/a.1452838878322478.1073741833.1421899418083091/1568690270070671/?type=3&theater

Senin, 23 Maret 2015

Mawsonia
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sarcopterygii ~ ikan bersirip cuping
Ordo: Coelacanthiformes
Famili: Mawsoniidae
Genus: Mawsonia (Woodward, 1907)
Spesies:
- M. brasiliensis (Yabumoto, 2002)
- M. gigas (Woodward, 1907)
- M. lavocati (Tabaste, 1963)
- M. libyca (Weiler, 1935)
- M. tegamensis (Wenz, 1975)
- M. ubangiana (Casier, 1961)
Masa hidup: Periode Kapur (Kala Albian, 112-99 juta tahun lalu)
Lokasi: Afrika dan Amerika Selatan
Ukuran: 4-6 m (panjang)
Arti nama: "Milik J. Mawson"
Mawsonia adalah sejenis ikan raja laut/coelacanth purba yang hidup pada akhir Periode Kapur, sekitar 112 hingga 99 juta tahun yang lalu.
Fosil-fosilnya telah banyak ditemukan di berbagai daerah di Afrika Utara dan Amerika Selatan, terutama di Maroko, Algeria, dan Brasil.
Tak seperti coelacanth masa kini yang hidup di dasar samudra, Mawsonia hidup di sungai yang luas dan besar. Disamping itu, Mawsonia mampu mencapai panjang lebih dari 4 meter, setar dengan seekor gajah Afrika dewasa! Ini membuatnya menjadi jenis coelacanth terbesar yang pernah hidup.
Mawsonia hidup di zaman yang sama dengan dua jenis dinosaurus theropoda raksasa pemakan ikan, yakni Spinosaurus (Afrika Utara) dan Oxalaia (Amerika Selatan), dan mungkin sekali ia termasuk dalam daftar makanan favorit mereka.
Selain itu, masih banyak hewan besar lain yang hidup berdampingan dengan Mawsonia. Di Afrika Utara, coelacanth raksasa ini berbagi habitat dengan beberapa jenis ikan raksasa seperti Onchopristis (ikan gergaji, 7 m), Bawitius (palmas, 3-4 m), Atractosteus africanus (ikan aligator, 3 m), Retodus tuberculatus (ikan paru, 2-3 m). Ada juga beberapa reptilia seperti buaya (Stomatosuchus, Laganosuchus, Aegyptosuchus), kura-kura (Apertotemporalis), pliosauria berleher pendek (Leptocleidus), pterosauria (Alanqa, Siroccopteryx), dan tentu saja dinosaurus (Spinosaurus, Rugops, Carcharodontosaurus).
Sedangkan di Amerika Selatan, Mawsonia hidup di tempat yang sama dengan ikan gergaji (Atlanticopristis), ikan paru (Equinoxiodus), dan hiu (Cretolamna). Ada juga pterosauria (Coloborhynchus, Pterodaustro) dan dinosaurus (Oxalaia).
Sumber
https://www.facebook.com/infohewanprasejarah?ref=ts&fref=ts
Ceratopsian bertanduk? Ah biasa pacman emotikon
Ceratopsian hidup didarat? Ah biasa pacman emotikon
Nih, kali ini mimin mau bahas salah satu ceratopsian unik ! yaitu ceratopsian semi-akuatik,
seperti apa? pacman emotikon langsung aja cekidotttt.. Semoga bermanfaat! like emotikon
----
Koreaceratops
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Klad: Dinosauria
Ordo: Ornithischia
Genus: Koreaceratops
(Lee dkk, 2011)
Spesies: Koreaceratops hwaseongensis
(Lee dkk, 2011)
Masa Hidup: Tahap Albian dari Periode Kapur Awal (103 juta tahun yang lalu)
Arti Nama: "Wajah Bertanduk dari Korea"
Ukuran: Belum diketahui (tapi berdasarkan penelitian terbaru diyakini panjangnya mencapai 1 meter)
Lokasi: Korea Utara
Koreaceratops adalah genus dinosaurus ceratopsian primitif yang telah punah, yang hidup sekitar 103 juta tahun yang lalu dikorea utara.
Koreaceratops pertama kali ditemukan dan dideskripsikan oleh Yuong-Nam Lee dan tim nya pada tahun 2011. Nama genusnya merupakan kombinasi dari kata "Korea" (negara dimana ceratopsian ini ditemukan) dan dari bahasa yunani "κερας/(keras)" yang berarti 'tanduk' dan "οψις/(opsis)" yang berarti 'wajah'. Dan nama spesies "hwaseongensis", diberikan berdasarkan daerah dimana fosil tersebut ditemukan, yaitu di Hwaseong City.
Fosil pertamanya ditemukan dalam keadaan tidak lengkap, maka pada saat itu sulit untuk dideskripsikan, fosilnya ditemukan di bukit pasir dikota Hwaseong (dan juga nama tempat tersebut diberikan untuk nama spesies dari koreaceratops ini). Fosilnya diberi kode KIGAM VP 200801, yang berupa 36 potongan tulang ekor dan tulang ischia (tulang kemaluan).
Karena fosilnya kurang lengkap, maka sulit untuk menentukan berapa ukuran panjang dari ceratopsian unik yang satu ini, namun setelah penelitan bertahun tahun dan penemuan fosil yang cukup lengkap ditahun berikutnya, maka para peneliti meyakini kalau koreaceratops memiliki panjang sekitar 1 meter, dan mungkin bisa tumbuh lebih besar lagi.
Dan karna itu juga pada awalnya fosil tersebut sulit diidentifikasi, hewan apa dan dari famili apakah hewan tersebut, dan itu juga terjawab berdasarkan penelitian dan fosil fosil yang berkaitan.
Ada yang unik dari ceratopsian ini, yaitu diyakini kalau ia adalah satu satunya ceratopsian semi-akuatik, yaitu bisa beradaptasi dilingkungan air namun dia juga harus tetap kedaratan.
Dan ia juga memiliki ekor yang unik dan berbeda dari ceratopsian kebanyakan, yaitu adanya perpanjangan duri saraf pada tulang ekor yang memberikan efek bentuk ekor yang lebar dan pipih mirip dayung, dan lee (si penemu) meyakini kalau ekor tersebut digunakannya untuk berenang, mencari makan berupa tanaman air atau menyebrangi sungai untuk berpindah tempat.
---
What do you think?
Sumber
https://www.facebook.com/infohewanprasejarah?ref=ts&fref=ts

Jumat, 20 Maret 2015

Salmon Bergigi Pedang ~ Oncorhynchus rastrosus
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii (ikan bersirip kipas)
Ordo: Salmoniformes (salmon dan kerabatnya)
Famili: Salmonidae
Genus: Oncorhynchus
Spesies: O. rastrosus
Sinonim:
- Smilodonichthys rastrosus
Masa hidup: Kala Miosen-Pleistosen (sekitar 11 juta - 800.000 tahun lalu)
Lokasi: Amerika Utara
Ukuran: 2,7 m (panjang)
Oncorhynchus rastrosus, atau lebih dikenal dengan julukan salmon bergigi pedang, adalah satu spesies ikan salmon purba yang hidup di sepanjang lautan Pasifik di wilayah Amerika Utara.
Ikan ini diperkirakan pertama muncul pada Kala Miosen akhir (11,6 juta tahun lalu) di wilayah California, dan mengalami kepunahan di suatu waktu di Kala Pleistosen.
O. rastrosus adalah spesies terbesar yang pernah hidup dari genus salmon Pasifik (Oncorhynchus). Selain itu, seperti julukan dan sinonimnya (Smilodonichthys = "ikan bergigi pedang"), mereka memiliki sepasang "taring" kecil yang tumbuh dari ujung moncongnya.
Satu ciri unik lain dari O. rastrosus adalah ikan dewasa memiliki sisir insang yang lebih besar dari salmon modern. Hal ini membuat para ilmuwan berspekulasi bahwa salmon bergigi pedang dewasa merupakan pemakan plankton.
Selama masa hidupnya, salmon bergigi pedang hidup berdampingan dengan beragam jenis megafauna laut lain. Pada awal kemunculannya (Miosen-Pliosen), lautan dipenuhi oleh banyak jenis predator laut raksasa seperti paus sperma (Livyatan, Acrophyseter), ikan hiu raksasa (Megalodon, Otodus), serta singa laut dan walrus purba (Pelagiarctos, Pontolis, Allodesmus, Eotaria).
Pada Kala Pleistosen, sebagian besar predator raksasa tersebut mengalami kepunahan, termasuk si salmon bergigi pedang, kemungkinan diakibatkan oleh pendinginan global di seluruh samudra pada waktu itu, yang juga merupakan awal dimulainya Zaman Es.
Lautan Zaman Es telah dihuni oleh predator laut yang lebih modern seperti orca (Orcinus orca), walrus (Odobenus rosmarus), hiu putih (Carcharodon carcharias), dan paus sperma (Physeter macrocephalus).
---
What do you think?
Sumber :
https://www.facebook.com/infohewanprasejarah?fref=ts

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Superordo: Osteoglossomorpha
Ordo: Ichthyodectiformes
Famili: Ichthyodectidae
Subfamili: Ichthyodectinae
Genus: Xiphactinus
Spesies:
- X. audax
- X. vetus

Masa hidup: Periode Kapur akhir (110-70 juta tahun lalu)
Lokasi: Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Venezuela, dan Australia
Ukuran: 4,5-6 m (panjang)
Arti nama: "Sirip pedang"

Xiphactinus adalah sejenis ikan bertulang keras purba yang hidup pada Periode Kapur akhir.

Xiphactinus termasuk dalam ordo Ichthyodectiformes, yakni sekelompok ikan bersirip kipas yang telah punah dan hidup sepanjang Periode Jura akhir hingga Periode Kapur akhir.

Dengan panjang mampu mencapai 6 meter, Xiphactinus merupakan jenis ikan bertulang keras terbesar yang pernah hidup.

Fosilnya pertama kali ditemukan pada 1850an di wilayah Kansas, yang merupakan lingkungan laut dangkal yang disebut dengan Lautan Dalam Barat (Western Interior Seaway) yang memisahkan Amerika Utara menjadi dua benua bernama Laramidia (barat) dan Appalachia (timur).

Setelah itu, berpuluh-puluh fosil Xiphactinus ditemukan di berbagai wilayah yang berbeda, seperti Alabama dan Georgia (AS), Spanyol, Australia, Kanada, hingga Venezuela di Amerika Selatan.

Ada dua spesies yang diketahui. Yang paling terkenal adalah X. audax yang kebanyakan fosilnya ditemukan di Amerika Utara. Spesies kedua adalah X. vetus yang diketahui dari sebuah tengkorak yang ditemukan di wilayah Sachov di Republik Ceko, Eropa pada tahun 2002.

Dengan tampang layaknya ikan tarpon raksasa bertaring, Xiphactinus merupakan seekor predator laut yang ganas. Puluhan spesimen fosil Xiphactinus ditemukan dalam keadaan sedang memangsa hewan lain. Seperti pada spesimen yang ditemukan oleh George F. Sternberg yang berupa fosil seekor Xiphactinus sepanjang 4 meter yang ditemukan beserta sejenis ikan ichthyodectidae lain (Gllicus) yang berukuran 1,8 meter di dalam perutnya.

Walaupun begitu, banyak juga spesimen fosil Xiphactinus yang ditemukan dalam keadaan sedang dimangsa predator laut lain seperti hiu raksasa atau mosasauria.

Salah satu habitat utama Xiphactinus terletak di wilayah Lautan Dalam Barat, dimana tempat tersebut juga merupakan rumah bagi beragam jenis penghuni laut raksasa kala itu. Sebut saja plesiosauria berleher panjang (Elasmosaurus) dan berleher pendek (Dolicorhynchops), kadal laut raksasa (Mosasaurus, Tylosaurus, Globidens, Prognathodon), penyu laut (Archelon, Protostega), hiu ginsu (Cretoxyrhina), hiu gagak (Squalicorax), serta beberapa jenis ikan ichthyodectidae lain (Gillicus, Ichthyodectes). Ada juga beberapa jenis ammonit, kerang raksasa (Inoceramus), dan sejenis burung air purba (Hesperornis). Langitnya dikuasai oleh pterosauria raksasa (Pteranodon, Nyctosaurus) dan burung penerbang awal (Ichthyornis).

Xiphactinus beserta seluruh jenis ikan ichthyodectidae lain mengalami kepunahan pada akhir Periode Kapur (66 juta tahun lalu), yang juga memusnahkan sebagian besar reptilia laut (plesiosauria, mosasauria, penyu protostegidae), serta seluruh jenis dinosaurus dan pterosauria. Kepunahan massal ini merupakan salah satu kepunahan massal terbesar yang pernah terjadi dan paling terkenal (75% spesies makhluk hidup di Bumi mengalami kepunahan). Banyak yang setuju bahwa kejadian ini diakibatkan oleh sebuah hantaman meteor raksasa dari luar angkasa.

Sumber
https://www.facebook.com/infohewanprasejarah/posts/1561421837464181:0